Minggu, 28 Oktober 2018

Jejak Sumur Ja'ronah Sulit Ditemukan


Sumur Ji'ronah yang sebagai bukti karamah  Rasulullah Muhammad SAW, saat ini sulit ditemukan bekas-bekasnya. Ini terjadi selesainya otoritas Arab Saudi menutup sumber mata air itu dengan alasan mencegah terjadinya perbuatan menyekutukan Allah dengan makhluknya (syirik).

Saat Jurnalis Antara datang ke Ji'ronah, pinggiran Kota Makkah, pada awal September silam telah nir ada tengara yang memberitahuakn letak sumur Ji'ronah.  Penanda kawasan itu ketika ini hanya ada Masjid Ji'ronah yg menjadi titik awal miqat) umrah oleh umat Islam. Jarak Ji'ronah dengan Makkah dari pengukuran pelaksanaan peta telepon seluler sekitar 28 kilometer.

Kendaraan yang hendak ke masjid tersebut bisa melalui Jalan King Faisal baik keliru satunya menggunakan merogoh rute 4630. Begitu tiba di parkiran, peziarah akan melihat bentang Masjid Ji'ronah yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi umat Islam karena Rasulullah SAW beberapa kali menjadikannya sebagai miqat dengan mengenakan kain ihram dan mulai berniat sebelum umrah atau haji.

Nasrullah, yang kala itu merupakan jamaah haji berasal Sulawesi Selatan mengungkapkan sedikit kecewa tidak sanggup melihat tengara sumur Ji'ronah.  Dia datang bersama jamaah haji Indonesia lainnya buat melakukan umrah dengan Umroh murah jakarta sebelum pergi ke Tanah Air.

"Harusnya terdapat penandanya karena kita bisa menapaktilasi jejak-jejak perjuangan Rasulullah SAW, nir hanya berumrah," kata beliau.

Berdasarkan sejarah, sumur Ji'ronah timbul berdasarkan mukjizat yg diberikan Allah SWT pada Rasulullah SAW. Rasul bersama sahabat usai menjalani Perang Hunain berada pada Ji'ronah & kehausan lantaran perbekalan air habis. Atas izin Allah SWT, Nabi Muhammad SAW memukul tongkatnya ke bumi dan keluarlah air dan pada kurun waktu berikutnya dibentuk menjadi sumur.

Di masa kini  , Sumur Ji'ronah diyakini berada di belakang Masjid Ji'ronah. Tetapi pada ketika ini nir terdapat pertanda-tanda bekas sumur menggunakan air yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar